3 Momentum Besar dalam Sejarah Kemerdekaan Bangsa Indonesia (Pendidikan, Ekonomi dan Kesehatan) Oleh Fitria Tahta Alfina,S.Pd
Karya: Fitria Tahta Alfina, S.Pd
Bung Karno pernah berkata, “perjuanganku lebih mudah karena mnegusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”. Seperti apakah makna yang tersirat dalam kata-kata tersebut. Bila saya mencoba merumuskan, maka setelah perjuangan penjanjah, maka tantangan terbesar bagi generasi selanjutnya adalah memajukan bnagsa Indonesia menuju bangsa yang besar makmur dan sejahtera.
Dalam kesempatan ini, saya akan menuliskan tentang 3 momentum serta tantangan besar dalam mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia, yakni di bidang pendidikan, ekonomi dan kesehatan. Dalam perjalanan panjang setelah kemerdekaan, bangsa Indonesia, mempunyai 3 momentum dan tantangan besar guna menjadikan Indonesia menjadi bangsa yang besar dan sejahtera. Bila kita melihat kembali sejarah, rakyat Indonesia yang identik dengan ke-gotong royong-annya telah melakukan terobosan-terobasan hingga menjadikan bangsa kita semakin maju dan tetap kokoh berdiri hingga saat ini. Apa saja 3 momentum/tantangan besar bangsa Indonesia yang telah kita lewati, mari kita simak tulisan saya pada paragraf selanjutnya sebagai berikut ;
Momentum Percepatan Pendidikan Pada Era Orde Lama-Orde Baru
Pada masa awal kemerdekaan tahun 1945, selain darurat melakukan penyusunan bidang tata pemerintahan, bangsa Indonesia memiliki tantangan besar di bidang pendidikan. Dimana pada masa awal kemerdekaan, 70% rakyat Indonesia masih buta huruf dan belum bisa membaca. Selain itu traumatik penjajahan yang mengakibatkan mental rakyat Indonesia menjadi terjajah tentu saja masih melekat mengingat bangsa Indonesia telah dijajah oleh Belanda selama 350 tahun dan 3,5 tahun oleh Jepang. Bila dirata-rata usia produktif manusia antara usia 20-35, maka penjajahan menduduki hak atas bangsa Indonesia lebih dari 10 turunan. Tentu saja hal tersebut mengakibatkan trauma berat bagi rakyat Indonesia pada massa-massa awal kemerdekaan. Maka pada era orde lama dan orde baru dicanangkan program pemerataan pendidikan ke seluruh wilayah Indonesia guna menyembuhkan trauma mental terjajah, menumbuhkan jiwa dan semangat nasionalisme serta mengajarkan rakyat Indonesia agar bisa membaca sebagai pondasi serta meningkatkan SDM rakyat Indonesia untuk bersaing baik di bidang ekonomi . politik, social dan budaya.
Program besar yang dicanangkan pada masa orde lama dan orde baru adalah melakukan pembangunan sekolah-sekolah di seluruh penjuru nusantara, guru-guru ditugaskan ke pelosok-pelosok daerah seluruh provinsi di Indonesia. Hal ini dilakukan semata supaya rakyat Indonesia yang baru saja merdeka, mampu melakukan aksellerasi/percepatan guna mengejar ketertinggalan di bidang pendidikan dan juga membangun kualitas pendidikan Negara Indonesia yang baru saja merdeka agar supaya dapat bersaing dan sejajar dengan negara-negara maju lain di dunia. Tantangan di bidang pendidikan ini akhirnya menjadikan bangsa Indonesia mampu melahirkan sekolah-sekolah serta universitas yang unggul dan berkualitas hingga pada era saat ini masuk dalam peringkat atas setara dengan sekolah-sekolah Negara lain di dunia.
Momentum Pembangunan Ekonomi di Era Reformasi
Pada tahun 1997-1998, bangsa Indonesia kembali diguncang krisis ekonomi, keterpurukan bangsa Indonesia di bidang ekonomi meyebabkan dampak kelaparan akibat adanya PHK besar-besaran, banyak rakyat Indonesia yang menganggur, anak-anak putus sekolah. Dalam mengatasi Krisis ekonomi tersebut, maka bangsa Indonesia berbondong-bondong gencar mengkampanyekan budaya anti korupsi, kolusi, dan nepotisme, kampanye cinta rupiah dan cinta produk-produk dalam negeri kepada seluruh generasi hingga melakukan pesta demokrasi pemilihan umum presiden darurat pada tahun 1999. Hal tersebut dilakukan guna menata kembali perbaikan ekonomi, serta memutus budaya korupsi besar-besaran yang mengakibatkan bangsa Indonesia mengalami krisis ekonomi. Pada era reformasi ini sedikit-demi sedikit perekonomian masyarakat Indonesia kembali normal, tatanan pemerintahan menjadi lebih terbuka dan transparan serta semua elemen pun mulai sadar bahwa budaya korupsi yang tak terkendali dapat meruntuhkan bangsa Indonesia sendiri. Perjalanan era Reformasi telah berhasil sedikit-demi sedikit mengangkat serta mengatasi keterpurukan di bidang ekonomi, meski belum semua, namun transparasi-transparasi penggunaan anggaran belanja Negara dan pemerintahan pun mulai dilakukan dan dapat diakses masyarakat secara umum secara online.
Momentum Tatanan Baru Dibidang Kesehatan di Era Generasi Milineal
Baru saja Indonesia mulai bangkit dari keterpurukan ekonomi, sedikit demi sedikit mulai melakukan transparasi transaksional guna memutus budaya korupsi dan perekonomian bangsa Indonesia mulai membaik. Tahun 2020 ini, bangsa kita kembali dilanda ujian yakni adanya pandemi covid-19. Lebih dari 100 ribu rakyat Indonesia meninggal akibat virus covid-19. Tata cara pemakaman dan perlakuakn jenasah pun seangat berbeda sehingga merusak tatanan budaya tradisi sebelum-sebelumnya, serta perekonomian pun kembali menjadi lumpuh.
Bencana ini menjadikan makna bahwa saat ini kita sedang diuji untuk memajukan bangsa Indonesia di bidang Kesehatan. Kesehatan adalah hal yang paling utama dalam kehidupan setiap orang. Pandemi ini dapat kita maknai untuk mengingatkan kita pentingnya dunia pendidikan di bidang kesehatan. Mengingat tahun-tahun sebelumnya, masyarakat kita masih kurang peduli dalam menjaga kesehatan tubuh.
Hal ini dalam dilihat dari pola keseharian yang jarang memeprhatikan cuci tangan, pola makan yang jarang memperhatikan kandungan gizi, juga pola kesehatan yang masih sangat minim bersentuhan dengan rumah sakit. Masyarakat Indonesia masih meyakini melakukan pengobatan secara mandiri dan alternative yang terkadang tidak tuntas dalam mengechek kadar dosis penggunakannya. Seperti paragraph-paragraf sebelumnya, dalam menata pendidikan, kita dapat berkaca dari sejarah orde lam dan orde baru, bagaimana bangsa Indonesia pada masa lalu melakukan pemerataan pendidikan hingga ke seluru pelosok bangsa Indonesia. Bila kita hendak menata ekonomi, kita dapat berkaca dari era reformasi bagaimana bangsa Indonesia sedikit demi sedikit mampu memutus rantai dan menghapus budaya korupsi. Namun bila kita ingin menata bidang kesehatan, inilah saatnya momentum 75 tahun bangsa Indonesia mengukir sejarah penataan baru di bidang kesehatan.
Momentum 75 tahun bangsa Indonesia secara melekat, kelak akan menjadi sejarah bangsa, pada tahun 2020 bangsa Indonesia secara gotong rotong melakukan tatanan baru dibidang kesehatan. Tantangan tatanan baru dibidng kesehatan harus kita bangun bersama-sama secara gotong royong. Pandemi covid 19 bukanlah pandemi yang sedrhana, melainkan pandemi yang sangat berbahaya bagi diri sendiri dan masyarakarat luas, pergerakannya sangat cepat, berantai, bila kita tidak melakukan tatanan baru dibidang kesehatan secara gotong royong, maka pandemi ini dapat memusnahkan kita smeua. Mari kita mulai membuat tatanan baru tentang menjaga kesehatan sevcara gotong royong dan bangkit bersama-sama.
Kita bisa membuat budaya-budaya hidup sehat yang baru mulai dari hal-hal yang terkecil, mulai dengan membudayakan cuci tangan, menjaga pola makan, emmberhatikan asupan gizi serta membudayakan hobi berolahrga serta bila sakit kita bisa membiasakan untuk berkonsultasi dengan dokter dan juga tidak alergi dengan rumah sakit. Spaya penyakit dapat terdeketksi secara akurat/tidak menerka-nerka serta dalam melakukan penvcegahan ataupun penyembuhan secara tepat supaya penyebaran penyakit dapat diminimalisir. Semoga dengan semnagat gotong-royong mebudayakan tatanan baru di bidsng kesehtan ini kelak dapat membudaya bagi generasi penerus bangsa Indonesia sehingga lebih maju dan sehat
Sekolah Kesehatan Pertama Di Kabupaten Sleman Sadewa Jaya
Saya sebagai pendidik sangat bangga dan bersyukur karna setidaknya bisa ikut andil dalam memajukan pendidkan di Indonesia. Saya mengajar di SMK kesehatan Sadewa dari tahun 2012 sudah kurang lebih 8 tahun saya mengabdi di SMK ini. Lika-liku perkembangan di SMK Sadewa saya rasakan dari 2 kelas sekarang sudah menjadi 10 kelas jurusan keperawatan dan farmasi. Saya merasakan mendapat banyak ilmu tentang kesehatan setelah bekerja di SMK ini dimana saya notabennya di SMK mengajar Bahasa Jawa budaya Jawa, namun di SMk ini saya menjadi lebih paham akan kesehatan.
Menyambung dari paragraph di atas mengenai Pendidikan dan Kesehatan, saya sangat bangga karena SMK KESEHATAN SADEWA merupakan SMK KESEHATAN PERTAMA yang ada di Kabupaten Sleman dan Pemilik SMK yaitu Bapak Dr.Hasto Wardoyo, SP.OG. Kepala BKKBN. SMK Sadewa menerapakan pembejaran tetang kesehatan khususnya bidang Asisten Keperawatan dan Farmasi Klinis.
Dengan adanya Pandemi saat ini saya dan semua keluarga besar SMK Kesehatan Sadewa serta peserta didik merasakan dampak yang sangat luar bisa salah satunya sudah hampr 6 bulan kita belajar secara daring (online) saat ingin kembali sekolah tatap muka kembali dengan guru, teman sangan kami rindukan namun dengan adnya pandemic covid 19 menajarkan kita untuk selalu bersabar dan bersyukur. Bersabar karena ada ujian Pandemi covid 19 yang mengakibatkan kita tidak sekolah secara langsung namung hanya lewat daring dan bersyukur karena Alhamdlillah sampai saat ini keluarga besar SMK KESEHATAN SADEWA masih dalam Lindungan Allah SWT dan tidak ada yang positif covid 19.
Akhir kata, selamat ulang tahun ke-75 Indonesiaku, selamat menjalani tatanan baru dalam kehidupan sehari-hari di bidang kesehatan khususnya dan pendidikan, budaya dan ekonomi pada umunya. Seperti kata pepatah Bung Karno “digembleng hampir hancur lebur, bangkit kembali” itulah sejatinya bangsa kita.. bangsa Indonesia yang kuat, sehat, kokoh dan senantiasa harmonis dalam keberagaman.
Semoga SMK Kesehatan Sadewa terus Maju dan menjadi SMK yang bisa menjadi SMK Kesehatan Rujukan di Indonesia. SMK Bisa Sadewa Jaya.
Indonesia, Merdeka!!!
SMK BISA! SMK SADEWA JAYA !